DAFTAR ISI

Jumat, 20 Januari 2012

VALENTINE'S DAY: TRADISI 'SAMPAH' YANG LARIS MANIS .



(Oleh: Sudirman, S.Pd.I)*

1.   POTRET PERAYAAN VALENTINE DAY: Lubang Buaya di Bulan Februari
“Sungguh kalian akan mengikuti sunnah (perilaku) orang-orang sebelum kamu, sejengkal-demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hingga andaikata mereka menelusuri lubang biawak/buaya, niscaya kalian akan menelusurinya pula”. (H.R.al-Bukhari)

"Di tahun ini aku ingin melaluinya (valentine) dengan seseorang yang aku kenal tiga tahun yang lalu. Berada di suatu tempat yang banyak ditumbuhi bunga mawar merah. Trus, banyak coklat bebentuk hati bergelantungan di sana-sini…, kemudian cowokku menyuruhku untuk tutup mata dan ia memakaikan kalung liontin pink berbentuk hati....."(Jawa Pos,8/2/02)., cha’illeee romantis nie..., itulah salah satu ungkapan yang menggambarkan angan-angan seorang gadis di hari Valentine

Di setiap Bulan Februari, kita selalu menyaksikan media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan, ber-sibukria berlomba menarik perhatian para remaja dengan menggelar “hajatan” yang tak jarang berlangsung hingga dini hari. Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal: arisan, eh salah! VALENTINE’S DAY!. Biasanya mereka saling mengucapkan  “Selamat hari valentine’”, berkirim kartu dan bunga, saling bertukar pasangan, curhat, menyatakan sayang, hingga free sex (!??) karena anggapannya pada saat itu adalah “hari kasih sayang”. Idih,, syerem bangeeeet..
Mendekati Valentine Day, banyak orang yang sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Ada yang menyiapkan kado bagi orang yang dikasihi semisal  coklat, bunga, boneka, parfum dan sandal jepit (emang mau ke sawah neng!??),. Seolah-olah tanpa adanya kado berupa benda-benda di atas, ungkapan kasih sayang jadi kurang afdhol. Selain itu ada juga yang jauh hari sudah menyiapkan baju untuk menghabiskan momen Valentine bersama sang kekasih. Ada yang menicure pedicure (itu tuh, perawatan kuku yang ngabisin duit), ganti rambut model baru, mandi kembang tujuh rupa (ini mau Valentine apa mau nyantet!). Tapi parahnya, ada juga yang menyiapkan kondom demi menyambut hari  tsb. Waduh…apa-apaan-nih.....!

Kota Medan pada moment Valentine tahun 2009, penjualan kondom malam Valentine Day terdongkrak tajam dibanding hari biasa. Beberapa di antaranya adalah apotek-apotek yang mengaku bahwa sedikitnya 20 kotak kondom berisi 3 buah merek apapun ludes terjual khusus di malam Valentine Day. Fenomena merebaknya perbuatan mesum ini juga ditemukan di Thailand. Dalam hal ini pemerintah pun turun tangan dengan menyalakan semua lampu di taman-taman umum di malam Valentine. Para orang tua pun diminta untuk mengawasi anak-anaknya. Polisi dan mereka yang peduli pendidikan remaja mengadakan razia ke hotel-hotel untuk mencegah terjadinya pesta seks di malam Valentine. So,
Apa yang kita tangkap dari perayaan di atas? Yap! VALENTINE DAY memang Lubang Buaya di Bulan Februari..

2.   VALENTINE DAY: HARI KASIH SAYANG??
Valentine Day berawal dari suatu peristiwa yang lebih tepat disebut sebagai pesta kemaksiatan. Peristiwa tersebut merupakan suatu ritual bagi bangsa Pagan Roma yang dinamakan Lupercalian Festival.  Dalam kepercayaan Pagan Roma, bulan Februari dianggap sebagai bulan penuh “cinta” dan bulan kesuburan. Lupercalian sendiri merupakan nama Dewa Kesuburan. Selain Roma, kepercayaan Pagan Yunani Kuno juga meyakini bulan Februari—tepatnya pertengahan Januari dan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari—merupakan bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada perkawinan Dewa Zeus dan Hera. Baik kepercayaan Pagan Roma maupun Pagan Yunani, keduanya meyakini bahwa Februari merupakan bulan penuh gairah dan cinta (baca: syahwat).
Lantas sebenarnya apa sih Lupercalia itu? Lupercalia Festival merupakan sebuah perayaan yang berlangsung pada tanggal 13 hingga 18 Februari dan pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama, dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Juno Februata). Di pagi hari tanggal 13, pendeta tertinggi pagan Roma menghimpun muda-mudi untuk mendatangi kuil pemujaan. Semua nama perempuan muda ditulis dalam lembaran kecil dan dimasukkan ke dalam wadah serupa kendi besar.
Setelah itu, sang pendeta mempersilakan para pemuda satu persatu untuk mengambil satu kertas secara acak. Setiap nama gadis yang terambil, maka ia harus menjadi pasangan pemuda yang mengambilnya dan berkewajiban melayaninya hingga Lupercalian Festival tahun depan. Tanpa ikatan perkawinan, mereka bebas berbuat apa saja. Dan malam pertama di hari itu, malam menjelang 14 Februari hingga malam menjelang 15 Februari, di seluruh kota, para pasangan baru itu merayakan apa yang kini terlanjur disebut sebagai ‘Hari Kasih Sayang’.
Pada tanggal 15 Februari, mereka kembali mendatangi kuil pemujaan untuk berdoa kepada Dewa Lupercalia agar dilindungi dari gangguan serigala dan roh jahat. Dalam upacara ini, pendeta pagan Roma membawa dua ekor kambing dan seekor anjing yang kemudian disembelih sebagai persembahan kepada Dewa Lupercus. Persembahan ini kemudian diikuti dengan ritual meminum anggur. Setelah itu, para pemuda mengambil satu lembar kulit kambing dan berlari di jalan-jalan kota sambil diikuti oleh para gadis yang berlomba-lomba mendapatkan sentuhan kulit kambing terbanyak. Para perempuan Romawi kuno sangat percaya bahwa hal tersebut  mampu membuat mereka bertambah subur,muda, dan cantik.
Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma mereka mendapat hambatan dalam penyebaran agama sehingga diputuskan untuk mengadopsi beberapa budaya setempat. Merekapun mengadopsi upacara ini (Lupercalia Festival) dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I. Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari. terdapat beberapa versi kisah Valentine yang mati pada 14 Februari yang sebenarnya masih simpang-siur dan tidak diketahui kepastianya salah satunya dikisahkan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M. Dalam sejarahnya perayaan Hari Valentine kemudian resmi menjadi salah satu perayaan gerejawi berabad kemudian. Namun pada sekitar tahun 1960-an, Gereja secara resmi menghapus perayaan ini dari daftar kalender gereja. TIndakan ini merupakan bagian dari upaya gereja untuk menghapus berbagai ritual yang sebenarnya tidak diketahui asal-usulnya atau sekadar mitos yang tidak berdasar.

3.   MISI DI BALIK PERAYAAN VALENTINE DAY
Dari pemaparan di atas, jelaslah sudah bahwa tradisi Valentine Day sebenarnya berasal dari ritual penyembahan terhadap para dewa yang sangat lekat dengan  pesta free sex. Tidak ada hubungannya dengan ketulusan, cinta atau kasih-sayang yang sesungguhnya.  Meski demikian anehnya hingga kini perayaan Valentine Day makin mendapat simpati dan seoloah menjadi trend generasi kita baik muslim maupun non muslim. Mengapa demikian? Paling tidak ada tiga misi di balik Valentine day
Pertama: Penghancuran aqidah: Misi penghancuran ini tentu saja menjadi point utama dalam penyebaran ‘virus’ Valentine. Bagi umat Islam memperingati suatu hari raya yang dikhususkan untuk agama tertentu adalah pengingkaran terhadap keislamannya. Hal ini sebagai konsekwensi dari syahadat yang telah di ucapkan. Para penyeru kebatilan sangat sadar akan hal ini, mereka sengaja memanfaatkan eforia generasi muda yang masih labil dengan terus melestarikan budaya yang dapat merusak aqidahnya. Sebagaimana diketahui bahwa penghancuran suatu umat saat ini lebih efektif dilakukan melalui budaya dan kesenangan syahwat.
“Misi Utama Kita bukanlah menjadikan kaum Muslimin beralih agama menjadi yahudi, tapi cukuplah dengan menjauhkan mereka dari Islam....kita jadikan mereka sebagai generasi muda Islam yang jauh dari Islam, malas bekerja keras, suka berfoya-foya, senang dengan segala kemaksiatan, memburu kenikmatan hidup, dan orientasi hidupnya semata utk memuaskan hawa nafsunya.." (Pidato samuel Zwemmer, tokoh Yahudi, dlm Konfrensi Missi di Yerusalem, 1935)
“Kita tidak akan bisa mengalahkan kaum Muslimin dengan kekuatan fisik dan persenjataan. Namun kita dapat menundukkan mereka dengan senjata mereka sendiri. Dan senjata mereka adalah Al-Qur’anul karim. Maka jauhkanlah generasi muslim dari Al-Qur’an! Ubalah bacaan dan kesenangan mereka dari kitab suci menjadi majalah, komik. Ubalah kegemaran mereka dari mesjid menuju  mol-mol, diskotik dan kegemaran terhadap musik, minuman dan wanita”   (Zwemmer)

Kedua: Perusakan moral: Perusakan moral merupakan ‘buah’ dari perusakan aqidah, sebab jika manusia sudah kehilangan prinsip hidup, ia akan sangat mudah di pengaruhi. Hal ini sangat sukses terbukti dengan mudahnya generasi kita terbawa arus destruktif, menjadi bangsa pengekor, hingga apa saja yang dipropagandakan jika dikemas dengan menarik dipastikan laris manis. Misalnya fenomena 4F:  fun, food dan fashion. FUN (hiburan): kedamaian yang sejatinya ditemukan saat mengamalkan nilai-nilai agama beralih dengan nyanyian, disko dan dansa-dansi (lihat saja fenomena merebaknya boy band dan girl band). FOOD (makanan) yang sebaiknya adalah yang halalan toyyiban menjadi gemar kepada miras, obat-obatan, budaya standing party dll. FASHION (pakaian):  yang sebaiknya adalah menutup aurat malah menjadi gemar buka-bukaan, makin minim makin terkenal, makin nge-trend dan dianggap modern
Ketiga: Keuntungan Bisnis: Sebenarnya, Hari Valentine tidak akan menjadi semeriah dan segemerlap seperti sekarang jika tanpa adanya campur-tangan para pebisnis. Sudah menjadi hukum kapitalisme, bahwa para pebisnis senantiasa mencari-cari celah sekecil apa pun guna dijadikan obyek bisnis yang bisa mendatangkan keuntungan material bagi dirinya. Celah ini termasuk perayaan-perayaan keagamaan, yang oleh mereka dijadikan sebagai ‘perayaan bisnis’. Sejumlah pebisnis yang harus bertanggungjawab atas dilestarikannya Hari Valentine antara lain adalah pebisnis kartu ucapan, pebisnis bunga, pebisnis media massa, pebisnis coklat, dan sebagainya. Ada banyak orang yang memanfaatkan momentum ini dan memperalatnya menjadi momentum mengeruk keuntungan yang luar biasa banyaknya, tanpa peduli bahwa yang dimanfaatkannya merupakan suatu perayaan yang bersifat merusak moral dan kemanusiaan.
4.   HUKUM VALENTINE DAY

Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela apa bila orang atau budaya yang diikuti tersebut berseberabgab dengan aqidah atau keyakinan kita. Rasulullah bersabda: “ Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk golongan kaum tesebut” UHR.Tirmizi)
bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang St.Valentin maka tidak disangsinkan kembali bahwa hal itu adalah kekufuran. Adapun jika ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan perkara munkar yang besar. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah berkata: “ Meberi selamat atas ritual non muslim yang khusus dirayakan untuk mereka telah disepakati hukumnya adalah haram”. jika ucapan selamat saja dilarang, bagaimana pula halnya dengan melakukannya...
Syaikh Al-Utsaimin rahimahulloh ketika ditanyai tentang hukum valentine’s day, beliau menjawab: merayakan hari valentine itu tidak dibenarkan”, karena, pertama: ia merupakan hari raya bid’ah yang tidak ada dasar hukumnya dalam syari’at Islam. Kedua: Ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan yang bertentangan dengan petunjuk shalafusshalih.
Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, janganlah menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Di antara dampak buruk dari ikut-ikutan adalah bahwa hal tersebut berarti telah iktu mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapusla nilai-nilai Islam .Dampak lainnya adala jika ikut-ikutan berarti telah menambah banyak jumlah mereka, mendukung dan mengikuti keyakinan mereka...., padahal setiap hari kita berucap: “Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah engkau anugrahkan nikmat kepada mereka, , bukan jalan mereka yang dimurkai bukan pula jalan mereka yang sesat....(Alfatihah:6-7).

5.   SAY NO TO VALENTINE DAY
Sebagai agama pamungkas, Islam dengan tegas memposisikan diri sebagai agama yang diridhai oleh Allah, dan siapa saja yang ingin mencari agama selain Islam maka agamanya tidak akan diterima (lihat Ali Imran ayat 19 dan 185).Setelah kita mengetahui bahwa Valentine's Day sama sekali tidak memiliki kaitan sejarah dengan Islam, maka menjadi tugas semua remaja Islam untuk menghindari dan tidak ikut serta dalam sebuah budaya yang tidak bersumber dari ajarannya. Valentine's Day bukanlah simbol dan identitas remaja Muslim karena ia merupakan hari raya kalangan paganis.
Apa yang menimpa remaja Muslim saat ini tak lebih dari dampak keruntuhan peradaban Islam yang sejak lama berlangsung. Remaja Muslim masa kini yang "buta" terhadap peradabannya sendiri disebabkan karena adanya serangan budaya yang gencar menusuk jantung pertahanan budaya kaum Muslimin. Kemampuan mereka untuk bertahan dengan pemahaman yang rapuh menjadikan mereka terseret arus besar peradaban dunia yang serba permisif, hedonis, dan materialistik. Lumpuhnya pertahanan mereka terhadap gencarnya serangan budaya lain yang terus menggelombung menjadikan mereka harus takluk dan menjadi "budak" budaya lain. Maka, sudah saatnya bagi remaja Muslim untuk memacu diri melakukan gerilya besar dengan mengusung nilai-nilai Islam. Sehingga dia mampu mengendalikan diri untuk tidak terpancing, apalagi larut dengan budaya-reliji lain. Generasi muda Muslim hendaknya mampu membangun benteng-benteng diri yang sulit ditembus oleh gempuran-gempuran perang pemikiran yang setiap kali akan mengoyak-oyak benteng pertahanan imannya.
Apa yang mesti dilakukan oleh kalangan muda Islam di zaman serba kompleks ini?. Pelajarilah Islam dengan baik dan benar. Jadikan ia sebagai jalan hidup yang musti pegang bahkan digigit kuat-kuat dengan geraham. Ayo tegakkan Islam!! Say no to valentine Day!!
*Penulis adalah Sekum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) NTB Tahun 2006-2008 dan sekarang sebagai tenaga pengajar di SMA Islam Sumbawa

1 komentar:

  1. bagus sekali artikelnyaa. sangat bermanfaat .
    mudah-mudahan mereka tahu dan sadar akan perbuatan mereka itu..
    amin

    BalasHapus