DAFTAR ISI

Sabtu, 04 Februari 2012

Ketika Waktu Itu Tiba, Waspadalah


Kita hidup di antara waktu-waktu pilihan syetan. Mereka telah menebarkan jaring-jaring kesesatan di waktu pilihan-pilihan mereka. Maka, tinggal seberapa kuat kita membentengi diri ini, agar tidak terjerat dan akhirnya terseret kedalam jurang kesesatan dan kesengsaraan. Inilah solusi dari menghadapi sepuluh waktu syetan itu. 

Taawwudz ketika marah 
Ketika kemarahan kita sedang memuncak, dan rasanya kita sendiri tidak sanggup menguasainya maka itulah saanya syetan menguasai diri kita. Taawwudzlah (memohon perlindungan) dengan membaca: Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Suatu ketika ada dua orang yang bersitegang di hadapan Nabi. Salah satu di antara mereka berdua memuncak marahnya. Sampai mukanya merah dan urat lehernya tegang. Nabi berkata, aku mengetahui suatu kalimat, jika diucapkan akan menghilangkan kemarahan darinya, bacalah: 

"Aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk. .." (HR.Bukhari dan Muslim). 

Selain itu, yang membantu menghilangkan marah juga adalah wudhu. Kemudian jika berdiri mengganti posisi dengan duduk atau duduk kemudian berbaring. Agar kemarahan itu bisa reda dan syetan tidak menguasainya. 

Rapatkan barisan ketika membuat shaf
Merapatkan barisan dalam shalat dan meluruskannya adalah bagian dari kesempurnaan sholat. Karena syetan tidak kuasa menggoda sholat kita. Nabi bersabda, 

"Rapatkanlah barisan, saling mendekatlah, rapatkan pundak. Karena demi jiwa Muhammad yang ada di tangan-Nya aku melihat syetan-syetan itu berlarian di antara barisan." (HR. Nasa'i). 

Jangan menodongkan senjata walaupun hanya bercanda
Islam melarang bermain-main dengan menodongkan benda tajam atau senjata lain-nya, apa pun namanya kepada siapa pun. Karena syetan selalu mengintai dan bisa meneruskan candaan tersebut. 

Rasul bersabda, “Janganlah ada yang menodongkan senjata kepada saudaranya. Karena dia tidak tahu kalau syetan menunggangi tangannya dan menyebabkannya masuk ke dalam neraka." (HR. Bukhari dan Muslim). 

Ya, bercanda yang satu ini tidak dibolehkan karena bisa menyebabkan pembunuhan. Dan jelas balasan dari pembunuhan adalah neraka. Islam mengantisipasi hal itu jauh pada unsur yang kadang tidak pernah disangka orang bisa menyebabkan kematian: bercanda dengan senjata. 

Aktifitas perlindungan saat matahari sudah terbenam
Matahari terbenam adalah awal waktu syetan berkeliaran mencari mangsa. Maka dari itu, Rasul mengajarkan hal-hal berikut ini, ”Jika malam datang maka masukkanlah anak-anakmu karena itu adalah waktu berkeliarannya syetan. Jika sebagian waktu malam telah berlalu maka tutuplah pintu dan sebutlah nama Allah karena syetan tidak bisa membuka pintu yang ditutup. Tutuplah tabung-tabung dan sebutlah nama Allah. Tutuplah bejana-bejana dan sebutlah nama Allah walaupun hanya sesuatu kecil yang menutupinya dan matikanlah lampu-lampu kalian." (HR.Bukhari dan Muslim). 

Sujudlah ketika mendengar ayat Sajdah
Ada beberapa ayat Sajdah dalam AI-Qur'an. Yaitu ayat-ayat yang disunahkan bagi barangsiapa yang mendengar atau membacanya untuk sujud sebagai pengakuan atas kekerdilannya di hadapan Allah. Sujud ini disebut sujud Tilawah. saat sujud itu hendaklah membaca, "Wajahku ini bersujud kepada yang telah Menciptakannya, membelah pendengarannya, penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya, maka Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta, " (HR.Tirmidzi, Ahmad dan Hakim). 

Ketika itu dilakukan, syetan akan menjauh dan menangis. Nabi bersabda, "Jika anak Adam membaca ayat Sajdah kemudian dia bersujud, syetan akan menjauh dan menangis sambil berkata, "Celakalah aku, anak Adam disuruh bersujud dan dia mau besujud maka dia akan mendapat surga sedang aku disuruh bersujud tetapi aku tidak mau dan aku akan mendapat neraka." (HR. Muslim dan Ibnu Majah). 

Hentikan fikiran salah dan berlindunglah
Berfikir itu baik. Tetapi syetan berupaya untuk membelokkannya. Terkadang awal fikiran kita baik, ketika kita berfikir siapa pencipta alam semesta ini. Tetapi kemudian syetan membelokkannya dengan menciptakan tanda tanya berikut: terus siapa yang menciptakan Allah. Jika kita berfikir sampai pada hal itu maka yang harus dilakukan adalah segera menghentikan pemikiran itu. Kemudian berlindung kepada Allah dari syetan dan berkata, "Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya." Kalau diteruskan dengan membaca surat Al-Ikhlas dan meludah tiga kali ke arah kiri itu lebih baik. 

“Syetan datang kepada seorang di antara kalian kemudian bertanya, 'Siapa yang menciptakan ini?' 'Siapa yang menciptakan itu?' Sampai pada pertanyaan. 'Siapa yang menciptakan Tuhan- mu?' jika pertanyaan sampai hal itu maka berlindunglah kepada Allah dan hentikan fikiran itu." (HR. Bukhari dan Muslim). 

Dalam sabda Nabi yang lain melengkapi, "Sesungguhnya jika syetan datang kepada salah seorang di antara kalian dan bertanya, 'Siapa yang menciptakanmu?' 
Dia menjawab, 'Allah.'
Syetan bertanya kembali, 
'Siapa yang menciptakan Allah?' jika dia mendapati hal itu maka katakanlah, :Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.' Sesunggunya hal itu dapat menghilangkannya." (HR. Ahmad, Abu Ya'la dan Bazzar). 

Dalam riwayat lain, "Maka bacalah surat AI-lkhlas kemudian meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah dari syetan." (HR. Abu Dawud dan Nasa'i). 

Berdoa ketika masuk pasar dan jangan berlama-lama.
Pasar adalah tempat terjelek di dunia ini, sebagaimana yang disabdakan nabi. Salah satu sebabnya, karena inilah tempat syetan menancapkan bendera permusuhannya. Nabi sudah mengingatkan. 'jika bisa janganlah kamu menjadi orang yang pertama masuk ke pasar dan jangan pula menjadi yang paling terakhir pulang. Karena pasar adalah tempat syetan bertempur dan di sana ditancapkan bendera-bendera mereka." (HR. Muslim). 

Ketika hendak masuk pasar bacalah doa berikut ini, 
"Tiada Tuhan kecuali Allah yang Esa tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya lah kerajaan dan pujian yang menghidupkan dan mematikan dan Dia moho hidup dan tidak akan pernah mati. Di tangan-Nya lah terdapat kebaikan. Dan Dia atas segala sesuatu maha kuasa." (HR. Tirmidzi dan Hakim). 

Tinggalkan riba, besar ataupun kecil
Riba atau bunga uang adalah bentuk dari godaan syetan. Sebagaimana yang dinyatakan ayat, "Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran tekanan penyakit gila. ..(QS. AI-Baqarah: 275). 

Maka tidak ada jalan lain kecuali harus meninggalkan segala bentuk transaksi riba. Sesuai yang diperintahkan Allah, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Affah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” ..(QS. AI-Baqarah: 278). 

Berdoalah agar diberi hafalan kuat
Lupa ternyata tidak lepas dari gangguan syetan. Allah menyebutkan perkataan murid Nabi Musa, "Tidak adalah yang melupakan aku untuk mencerita-kannya kecuali syetan. "(AI-Kahfi: 63). 

Demikian juga kisah orang yang bersama Nabi Yusuf di dalam penjara, "Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka berdua. Maka syetan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf dalam penjara beberapa tahun lamanya." (QS. Yusuf: 42). Maka perbanyaklah berlindung kepada Allah dan mohon-lah agar dikuatkan hafalan. 

Tahanlah sebisa mungkin saat menguap
Syetan tertawa ketika melihat kita menguap dan tidak bisa menahan diri. Ketika ingin menguap tutuplah mulut dan tahanlah sebisa mungkin. "Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Jika bersin dan memuji Allah maka setiap muslim wajib mendo'akan- nya. Dan menguap itu dari syetan. maka tahanlah sebisa mungkin.Karena jika sampai mengeluarkan suara syetan mentertawakannya. " (HR. Bukhari dan Muslim). 

Inilah bentuk perlindungan yang diajarkan Islam. Doa-doa dan dzikir yang membuat hidup kita lebih bermakna, terlindung dari syetan dan setiap detik berlalu dengan nilai ibadah. 

Kejujuran vs Kebohongan


Dalam hubungan sesama manusia, kejujuran merupakan satu sikap dan sifat yang sangat penting sebab kejujuran ini akan berimplikasi baik terhadap prilaku dan juga produk atau pengaruh dari prilaku itu sendiri. Karena itulah Rasulullah SAW menekankan kepada kita semua agar berlaku jujur dalam semua hal baik jujur terhadap dirinya sendiri lebih-lebih jujur terhadap orang lain. 

Sebaliknya dusta atau kebohongan atau melakukan sesuatu atau sikap dan sifat yang dapat merusak tata hubungan antar manusia itu sendiri. Lebih-lebih kalau kebohongan itu menyangkut publik atau dapat merugikan orang banyak maka implikasi dari pengaruh kebohongan itu sendiri akan sangat luas, karena itu keburukannya pun akan sangat luas. 

Oleh karena itu Rasulullah SAW menekankan kepada umatnya agar menjauhi sifat dusta atau bohong, Lebih-lebih kalau kebohongan itu menyangkut kebohongan publik dimana efek buruknya bukan saja akan menimpa pada orang per orang tetapi juga akan menimpa masyarakat secara keseluruhan. 

Dalam kehidupan kita terutama dalam pentas kehidupan politik modern, saat ini kebohongan telah menjadi semacam ciri dari kehebatan politik modern, bahkan beberapa kalangan justru kebohongan sengaja ditutup-tutupi untuk memperjuangkan cita-cita atau ambisi kekuasaannya. Maka akibatnya tidak dapat dipungkiri akan dapat melahirkan berbagai macam bencana yang dapat merusak tata kehidupan sosial suatu bangsa atau bahkan juga tata kehidupan sosial ummat manusia. 

Sebab kebohongan ini berupaya mewujudkan sesuatu yang sebenarnya tidak wujud atau yang sebenarnya harus wujud atau ada justru dengan kebohongan itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak ada. Demikian pula misalnya kebohongan itu akan dapat berimplikasi pada penjungkirbalikan nilai-nilai dimana yang haq dianggap sebagai kebathilan dan kebathilan dianggap sesuatu yang haq. Karena itu kebohongan merupakan sesuatu yang mutlak harus dihindari oleh setiap diri kita terutama ketika kita berinteraksi dengan sesama manusia. 

Kebalikan dari itu kejujuran adalah sesuatu yang harus kita tegakkan, karena implikasi dari kejujuran itu akan mengakibatkan kebaikan. Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa kejujuran akan membawa kepada kebaikan sedangkan kebaikan akan mengantarkan manusia ke surga. Sedangkan kebohongan atau dusta akan menimbulkan keburukkan sedangkan keburukkan akan mengantarkan manusia ke neraka. 

Dalam kehidupan modern, dimana ditemukannya teknologi informasi, sesuatu dapat dijungkirbalikan sedemikian rupa maka kemudian faktor kejujuran yang ada dihati manusia menjadi sangat penting. Artinya ketika kehidupan kita didominasi oleh teknologi-teknologi informasi yang bisa memanifulasi dan membohongi apa saja maka ketika itulah justru kejujuran menempati posisinya yang sangat penting. 

Ikhwah fillah, jika dalam kehidupan modern ini kejujuran tidak ada pada diri individu manusia maka segala kebohongan akan bisa ditampilkan dengan tampilan yang sangat mempesona sehingga melahirkan paradok-paradok yang implikasinya sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. 

sumber : Suara Keadilan